Valentine, diantara Pro dan Kontra (02)

          Hari ini tanggal 14 Februari, seperti janjiku yang dulu, mengenai Valentine, diantara Pro dan Kontra (01). Sekarang aku ungkapkan tentang Valentine, diantara Pro dan Kontra (02) yang merupakan pendapatku mengenai hari kasih sayang dan mengutip beberapa pendapat baik yang pro maupun yang kontra.

        “Selamat pagi istriku. Selamat hari kasih sayang, istriku yang cantik. Dengan keagungan tiga nama Dzat Pemilik Alam semesta, aku berdoa Semoga benih masa depan dari Rahman-ku, yang telah aku sampaikan kepada Rahiim-mu Kelak menjadi manusia yang Sholeh, bijaksana dan adil. Semoga ditinggikan Allah dengan ilmu dan kasih sayang.” Begitulah, Pagi tadi saat bangun tidur, aku katakan kepada istriku yang sedang mengandung anakku, benih dari Allah yang selama ini berada padaku, sekarang telah tumbuh didalam Rahiim istriku.

        Aku berpendapat bahwa perayaan tanggal 14 Februari atau perayaan hari kasih sayang memang kita perlukan, bukankan dalam kehidupan kita sehari-hari kita mengalami suka-duka, terkadang terbersit emosi dan pertengkaran yang sebenarnya tak kita inginkan. Begitulah pendapatku, aku tidak menolak adanya perayaan valentine sebagai hari kasih sayang. Sebatas itu sebagai perayaan hari kasih sayang, sebagai hari pengingat bahwa kita mempunyai kasih sayang yang harus kita ungkapkan kepada orang yang kita sayangi. Bukan untuk memperingati kisah pendeta St. Valentine yang mengharu biru itu.

        Aku menghargai pendapat orang yang tidak setuju mengenai perayaan hari kasih sayang. Tapi sejujurnya aku cukup kecewa dengan sebagaian dari kita yang memaksakan pendapatnya agar peringatan hari kasih sayang (valentine day) itu dilarang dan diharamkan. Dengan berbagai alasan dan juga menukil ayat dari kitab suci, untuk memperkuat pendapatnya. Mereka berpendapat bahwa perayaan Valentine’s Day merupakan budaya Kristen dan Barat sehingga kita tidak patut mengikuti dan perayaan Valentine’s Day hanya mengajarkan nilai-nilai tidak bermoral kepada generasi muda Indonesia..

        Pola pikir seperti itu jelas keliru. Di negara seperti Amerika Serikat, misalnya, perayaan Valentine’s Day tidak melulu soal pacaran. Perayaan Valentine’s Day juga dinikmati oleh pasangan suami-istri untuk saling memberikan rasa cinta mereka. Perayaan Valentine’s Day juga bisa digunakan sebagai media yang tepat bagi seorang anak untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada kedua orang tuanya. Saya percaya bahwa perayaan Valentine’s Day memiliki makna yang lebih dalam dari pada hanya memberikan coklat atau bunga kepada pacar. (dikutip dari sini).


Apakah Valentine’s Day bertentangan dengan ajaran Islam ?

        Bagaimana sebaiknya kaum Muslim menanggapi perayaan Valentine’s Day? Kalangan Muslim yang tidak mendukung perayaan Valentine’s Day menggunakan berbagai macam alasan untuk menjelaskan mengapa perayaan Valentine’s Day sebaiknya ditinggalkan. Dari sekian banyak alasan yang biasanya diungkapkan, kata bid’ah sering kali dimunculkan. Bid’ah di dalam ajaran Islam memiliki pengertian sebagai perkara yang diada-adakan dalam agama. Beberapa pihak yang tidak setuju dengan Valentine’s Day berpendapat bahwa karena tidak ada yang namanya perayaan Valentine’s Day di jaman Nabi Muhammad maka perayaan Valentine’s Day saat ini adalah sebuah tindakan yang diada-adakan. Kalau analisanya seperti itu, lalu apakah kita juga tidak boleh menggunakan Telepon, Sepeda motor ataupun internet? Bukankah di jaman Nabi semua itu juga belum ada? Perdebatan mengenai apakah perayaan Valentine’s Day adalah sebuah bid’ah atau bukan tidak pada tempatnya.
Sebaiknya kita tidak menjadi umat yang tertutup dan menutup diri

        Kita sebagai umat Islam seharusnya dengan bijak menyadari, bahwa apabila ajaran dan faham Agama Islam ingin lebih diterima oleh semua generasi dan semua golongan, selayaknyalah kita lebih bijaksana. Karena Islam tidak bukanlah Arab, Islam bukanlah budaya, tetapi sebuah ajaran yang Maha Mulia. Islam diturunkan sebagai agama universal yang rahmatan lil 'alamin. Kedatangan Islam bukan untuk menyengsarakan umat manusia. Sebaliknya, Islam datang agar manusia mampu menikmati dan merasakan rasa cinta dan kasih sayang sesamanya. Bahkan lebih dari itu, Islam mengajarkan bahwa kasih sayang tidak hanya sebatas kepada manusia, Islam menyuruh untuk menebar kasih sayang kepada semua makhluk, termasuk hewan dan binatang.
        Islam sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia. Rasulullah saw. bersabda : "Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap sudaranya lewat tiga hari" (HR. Muslim). Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam bentuk yang nyata seperti silaturahmi, menjenguk yang sakit, meringankan beban tetangga yang sedang ditimpa musibah, mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah dari perbuatan munkar. Dengan demikian kasih sayang dalam Islam adalah jauh lebih lebih indah, lebih konkrit dan lebih universal dari sekadar kasih sayang versi Valentine Day.

         Namun demikian tidak benar bila kemudian kita membenci dan memusuhi orang yang merayakan Valentine. Mereka tetap saudara kita sebangsa dan setanah air. Kehidupan harmonis yang saling menghormati harus tetap dijaga. Tidak ada salahnya kita tersenyum dan bertegur sapa kepada mereka, sepanjang dalam batas kewajaran saja. Akan lebih baik kalau kita mampu memberikan informasi yang sebenarnya perihal Valentine Day. Karena masih banyak remaja kita yang suka ikut-ikutan, tanpa mengetahui arti di balik perbuatan yang mereka kerjakan. Dan tugas kita bersama barangkali memberikan informasi yang seimbang kepada mereka agar mereka bisa memutuskan mana yang logis dan mana yang tidak rasional. 
Jika kita mendalami dan menelusuri Islam lebih dalam, maka kita akan mendapati “kasih sayang sebagai kunci utama” ajaran Islam untuk manusia. Tidak percaya…??

Coba kita lihat…

        Selama ini aku medapat bekal ilmu dari orang tua dan guru, entah kita sadari atau tidak, bahwa setiap apa yang akan kita lakukan, sebaiknyalah kita mengucapkan “Bismillaahirrahmaanirrahiim”. Sedangkan kita tahu bahwa dari 114 Surat dalam Al Qur’an, semuanya diawali dengan kalimat itu, kecuali satu.
        Dari kalimat “Bismillaahirrahmaanirrahiim” kita mendapati tiga Asma Allah, yaitu “Allah, Rahman dan Rahiim”. Yang artinya Allah, Pengasih dan Penyayang. Adakah yang mau membantah bahwa Allah sebagai Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang ??? lalu kenapa kita mesti menyangkal hari kasih sayang?? 
        Disini aku mengartikan bahwa tanggal 14 Februari bukan untuk memperingati St. Valentine sebagai seorang pendeta Nasrani. Tapi sebagai hari kasih sayang, dan kita tidak perlu menentang arus budaya yang masuk, tapi sebaiknya pergunakan budaya yang masuk tersebut sebagai alat baru untuk berdakwah. Kita tinggal merubah cara pandang dan, mengajak untuk menegakkan dua kalimat Syahadat “Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh”. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Dzat Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasul /utusan Allah.
        Kita tentu masih ingat cerita tentang Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di berbagai wilayah di Indonesia. Dan Anda tentu masih ingat cerita tentang bagaimana para Wali Songo dengan cerdik mampu menyelipkan ajaran Islam di antara nilai-nilai kebudayaan yang saat itu masih sangat dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan Budha. Para Wali Songo sadar bahwa melawan budaya adalah suatu hal yang sangat sulit dan mereka akhirnya memutuskan untuk bermain secara “cantik” dari pada melawan arus budaya secara agresif. Seperti itulah, dengan membaca dua kalimat Syahadat diatas berarti aku/kita/anda sudah masuk Agama Islam. 

Marilah kita jadikan tanggal 14 Februari sebagai alarm/pengingat, ucapkan "Selamat Hari Kasih Sayang" kepada semua makhluq Allah.Dengan cara-cara yang Islami.

Salam

5 komentar:

  1. Thanks udah berkunjung ke blogku.
    Tentang hari valentine sendiri aku tidak tertarik merayakan dan juga ogak ribut menentang.

    Tentang kisah st. valentine, anda bisa baca jawaban postingan anda diblog milikku. Itu cuma satu dari sekian banyak versi "sejarah valentine's day".

    Kalau dibilang bid'ah, lah bukannya perayaan maulid dan tahun baru hijriah jg bid'ah koq. kalau bilang valentine's day itu hari raya orang kristen, aku nggak pernah liat ada gereja ngerayain pake misa atau perayaan suci seperti halnya natal dan paskah.

    Kalau bilang merayakan kasih sayang bisa setiap hari, bagaimana dgn hari Ibu? bagaimana dengan maulid nabi? memangnya mencintai Ibu dan Rasulullah hanya khusus satu hari saja, tidak perlu tiap hari? Kalau dibahas hal ini bakalan jadi debat kusir sampai hari kiamat.

    Aku tidak tertarik merayaannya karena kupikir nggak ada perlunya. Aku juga ogah menentang karena memang asal muasalnya nggak jelas. Tapi kalau ada yg merayakan valentine's day plus makan2 gratis, tentu tak kan kulewatkan kesempatan emas ini untuk menyatakan kasih sayangku terhadap lidah dan perutku :P

    BalasHapus
  2. Yang terpenting dalam merayakan valentine adalah apa tujuan kita merayakannya..
    Happy Valentines Day untuk semua yang merayakannya..

    BalasHapus
  3. salam kenal mas

    nice blog

    BalasHapus
  4. 14 Februari
    Bukah hari kasih

    14 Februari
    tak pantas dirayakan

    14 Februari
    Jauh dari adat,budaya dan agama yang selama ini kita tahu ?

    14 Februari
    Banyak hati tak bersyukur pada Tuhannya.

    tifahh ^_^

    BalasHapus
  5. tuker link yukk mas..

    :)

    * maaf mas post 2 kali *

    BalasHapus

JIKA GAJAH MENINGGALKAN GADING.
JIKA HARIMAU MENINGGALKAN BELANG
Maka, anda akan meninggalkan jejak pesan & kesan..

mohon kirimkan komentar, pesan dan saran demi kemajuan.

Page Rank Checking tool

untuk mengetahui PR blog anda, isikan alamat blog anda, :
  
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Khrisna Dewa

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP