Pemilu Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur Putaran Ke....
Karsa Tetap Ungguli Kaji di Pilgub Ulang
Rekapitulasi hasil pemungutan suara ulang Pemilihan Gubernur Jawa Timur di Kabupaten Bangkalan dan Sampang telah selesai dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum setempat, Minggu.
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jatim, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dipastikan memenangi pengumpulan suara atas rivalnya pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Ka-Ji).
Hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Sampang menyebutkan KarSa memperoleh sebanyak 210.052 suara, unggul 63.692 suara atas pasangan Ka-ji mendapatkan 146.360 suara.
Sementara hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Bangkalan juga memenangkan pasangan KarSa dengan keunggulan 109.743 suara. Pasangan cagub-cawagub Jatim nomor urut lima ini mengumpulkan 253.981 suara, sedangkan Ka-Ji hanya meraih dukungan 144.238 suara.
Total pada dua kabupaten di Pulau Madura itu, KarSa mengungguli perolehan suara Ka-Ji dengan selisih 173.435 suara. Hasil ini sekaligus memastikan pasangan KarSa memenangi pilgub Jatim periode 2008-2013.
Sebelum pilgub ulang dilaksanakan di Bangkalan dan Sampang, pasangan Ka-Ji masih memimpin dengan perolehan suara sekitar 138.746 atas KarSa.
Jika digabungkan dengan rekapitulasi suara 36 kabupaten/kota, pasangan KarSa mengumpulkan 7.661.644 suara dan Ka-Ji memperoleh 7.544.287 suara, sehingga Karsa unggul 117.357 suara.
Pemungutan suara Pilgub Jatim di Bangkalan dan Sampang harus diulang, setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan kubu Ka-Ji atas terjadinya pelanggaran pada pilgub putaran kedua awal November 2008.
Selain pemungutan suara ulang di Bangkalan dan Sampang, MK juga memutuskan kepada KPU Jatim untuk menghitung ulang surat suara di Kabupaten Pamekasan.
Putusan MK itu ditanggapi berbeda kedua pasangan cagub-cawagub. Kubu Ka-Ji menyambut gembira dan optimistis bisa memenangi pemungutan suara ulang pada 21 Januari 2009.
Optimisme itu didasari hasil perolehan suara di 36 kabupaten/kota di Jatim yang masih memenangkan pasangan Ka-Ji.
Sementara kubu KarSa yang tampak kecewa dengan keputusan MK itu, juga tidak kalah optimistis. Mereka menyebut putusan MK hanya menunda kemenangan Karsa di Pilgub Jatim.
Soekarwo dan Saifullah Yusuf akhirnya membuktikan bahwa mereka masih tetap unggul di Bangkalan dan Sampang, seperti yang diperoleh pada putaran kedua lalu.(*)
Ka-Ji Laporkan KPU Jatim ke Dewan Kehormatan
Tim kuasa hukum pasangan Ka-Ji berencana melaporkan KPU Provinsi Jatim ke Dewan Kehormatan KPU karena dinilai tidak profesional dalam melaksanakan Pilgub Jatim ulang di Sampang dan Bangkalan.
Koordinator tim kuasa hukum pasangan Ka-Ji, Andi Muhammad Asrun, mengemukakan hal itu dalam pernyataan pers kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Hadir dalam pernyataan pers tersebut pasangan cagub/cawagub Khofifah Indarparawansa-Mudjiono, Ketua Umum PKNU Choirul Anam, Ketua Partai Patriot Pancasila Jatim La Nyalla Mataliti, Ketua Tim Ka-Ji Bangkalan Imam Buchori Cholil dan sejumlah anggota tim hukum lainnya di antaranya Moh. Makruf.
Asrun mengatakan pihaknya akan melaporkan KPU Provinsi Jatim ke Badan Kehormatan KPU dengan supervisi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"SK Mahkamah Konstitusi Nomer (MK) 41 tentang Pilgub Jatim Ulang telah meminta KPU transparan dan profesional dalam melaksanakan Pilgub ulang, karena telah terjadi pelanggaran yang sistemik, masif dan terstruktur," katanya.
Sementara itu Moh. Makruf mengatakan berdasarkan keputusan KPU Jatim Nomor 31 Tahun 2008 tentang Tahapan Pilgub Ulang, KPU Jatim semestinya melakukan rekapitulasi penghitungan suara mulai (28/1) hingga (30/1) namun ternyata tidak melakukannya.
"KPU malah melaporkan ke MK, karena itu dewan kehormatan KPU harus mengambil langkah. Kami akan tetap mengirimkan surat mandat rekapitulasi penghitungan suara ke KPU Jatim," katanya.
Pada kesempatan tersebut Khofifah mengatakan kalau pencoblosan ulang di Sampang dan Bangkalan banyak terjadi kecurangan, misalnya banyak pendukung Ka-Ji yang tidak menerima undangan, perubahan DPT dan pemanfaatan pemilih di bawah umur.
"Ada satu nama pemilih yang namanya terdaftar di TPS lain dan terjadi di banyak TPS. Kemudian ada 2.400 pemilih dalam satu desa yang tidak dapat undangan, sementara jumlah desa ada 186 desa," katanya.
Anggota KPU Provinsi Jatim Muhammad Najib ketika dihubungi mengatakan dalam SK KPU Jatim memang ada tahapan rekapitulasi penghitungan suara mulai dari PPK, kabupaten/kota dan provinsi.
"Keputusan MK tidak pernah menyebutkan kalau KPU provinsi harus melakukan rekapitulasi penghitungan suara. Yang ada hanya perintah untuk melakukan penghitungan ulang di Pamekasan dan pencoblosan ulang di Sampang dan Bangkalan," katanya.
Najib mengatakan pihaknya Selasa (27/1) akan melaporkan hasil Pilgub ulang ke MK, sekaligus meminta fatwa MK apakah KPU Provinsi Jatim perlu melakukan rekapitulasi penghitungan suara.
"Kalau MK meminta kami melakukan rekapitulasi maka akan kami lakukan karena waktunya sampai 30 Januari," katanya. (*)
Sumber : kanal pemilu
SANG PERAWAN
Ia Wanita, Anggun… Mempesona
Kau Terlena Kepada Masa
Dalam Kesendirianmu, Wahai Perawan
Kau Damba Sambut Sapa Sang Pangeran
Ia Wanita, Tenggelam Dalam Masa
Biarlah... Biarkan Angkuh Bicara
Acuh... Acuhkan Yang Tak Mengenal Cinta
Oh Perawan, Kau Setia Ukir Pualam
Dalam Sunyi Lorong-Lorong Sepi
Hanya Bagimu Terpekur Diri
Diam, Terdiam.... Dan Terpaku Hati
Tiada Kepastian, Hanya Menanti
Sekian Masa... Tiada Arti
Beribu Cerca Tiada Perduli
Sekian Tanya Disudut Mata
Bagimu Hanya Ada ”Satu Arjuna”
Kau Terlena, Dalam Penantianmu
Dan Sinar Matamu, Semakin Sayu
Dengan Lirih Desah Nafasmu
Yang Tak Lagi Seperti Dulu
Membaca Kisahmu Wahai Perawan
Berliku Setapak Jejak Kesabaran
Mungkin Cinta Butuh Pengorbanan
Tapi, Haruskah Engkau Yang Menjadi Korban?
Selamat Jalan Mbak,
Semoga Kau Temukan Pangeranmu Di Surga
Usai Sudah Penantian Berpuluh Babak
Ketulusanmu ’Kan Terjawab Disana
Dua Lima Delapan Kosong Dua
Berakhir Dukamu Wahai Wanita
Dua-Dua Dentang Sang Kala
Ikhlas Kau Berpulang Kepada-Nya
Butiran-Butiran Kristal Itu
Tetes-Tetes Embun Itu
Tiada Tertahan Disudut Mata
Kan Aku Rindukan Engkau, Wahai Wanita
Terlintas Begitu Tenang Jasadmu
Kau Tersenyum... Kau Bahagia
Kurasakan Ada Kesejukan Dalam Jiwamu
Tlah Kau Dapatkan Kebahagianmu
Ku Dekap Jasadmu, Dipangkuanku
Terdiam, Membeku... Dan Membisu
Tiada Kehangatan Seperti Dulu
Tiada Lagi Kecerianmu Itu
Selamat Jalan Sang Perawan
Selamat Tinggal Wahai Wanita
Tak Hilang Darimu, Sebuah Kesetiaan
Meski Duniamu Berakhir Masa
Kau Terlena Kepada Masa
Dalam Kesendirianmu, Wahai Perawan
Kau Damba Sambut Sapa Sang Pangeran
Ia Wanita, Tenggelam Dalam Masa
Biarlah... Biarkan Angkuh Bicara
Acuh... Acuhkan Yang Tak Mengenal Cinta
Oh Perawan, Kau Setia Ukir Pualam
Dalam Sunyi Lorong-Lorong Sepi
Hanya Bagimu Terpekur Diri
Diam, Terdiam.... Dan Terpaku Hati
Tiada Kepastian, Hanya Menanti
Sekian Masa... Tiada Arti
Beribu Cerca Tiada Perduli
Sekian Tanya Disudut Mata
Bagimu Hanya Ada ”Satu Arjuna”
Kau Terlena, Dalam Penantianmu
Dan Sinar Matamu, Semakin Sayu
Dengan Lirih Desah Nafasmu
Yang Tak Lagi Seperti Dulu
Membaca Kisahmu Wahai Perawan
Berliku Setapak Jejak Kesabaran
Mungkin Cinta Butuh Pengorbanan
Tapi, Haruskah Engkau Yang Menjadi Korban?
Selamat Jalan Mbak,
Semoga Kau Temukan Pangeranmu Di Surga
Usai Sudah Penantian Berpuluh Babak
Ketulusanmu ’Kan Terjawab Disana
Dua Lima Delapan Kosong Dua
Berakhir Dukamu Wahai Wanita
Dua-Dua Dentang Sang Kala
Ikhlas Kau Berpulang Kepada-Nya
Butiran-Butiran Kristal Itu
Tetes-Tetes Embun Itu
Tiada Tertahan Disudut Mata
Kan Aku Rindukan Engkau, Wahai Wanita
Terlintas Begitu Tenang Jasadmu
Kau Tersenyum... Kau Bahagia
Kurasakan Ada Kesejukan Dalam Jiwamu
Tlah Kau Dapatkan Kebahagianmu
Ku Dekap Jasadmu, Dipangkuanku
Terdiam, Membeku... Dan Membisu
Tiada Kehangatan Seperti Dulu
Tiada Lagi Kecerianmu Itu
Selamat Jalan Sang Perawan
Selamat Tinggal Wahai Wanita
Tak Hilang Darimu, Sebuah Kesetiaan
Meski Duniamu Berakhir Masa
Catatan :
maaf mbak, kisahmu aku angkat dalam syair ini. semoga kesetiaanmu, yang kau bawa sampai akhir nafasmu, dapat meringankan segala kesalahan selama hidupmu. dialah sang perawan (dengan inisial (e.r.e)
dia meninggalkan kami pada tanggal 25 agustus 2002 pukul 22.00 wib. Selamat jalan mbak, doaku menyertaimu. (True love story)
Romansa Anak Adam *
Belenggu cita yang tercipta
Koyakkan sudah asa antara kita
Bentangan panjang jurang sang dewa
Pisahkan hasrat untuk bersama
Dua lima april kosong satu
Terucap cintaku bahagiakanmu
Lalu kau diam, tertunduk haru
Lirih terdengar isak kisahmu
Terucap hasrat atas diriku
Sedang kaupun tiada mampu
Beraikan tetes air matamu
Lalu aku... hanya mampu membisu
Tak cukupkah hanya Siti Nurbaya
Kisahmu duka berdansa lara
Dan terkisah pula bagi kasihku
Lalu aku... hanya diam terpaku
Tidak cukupkah sebagai legenda
Sedangkan kami ingin bahagia
Sekedar merajut untaian cinta
Tanpa duka... yang harus tercipta
Terucap cintaku bahagiakanmu
Terungkap hasratmu, atas diriku
Lalu kitapun tiada berdaya
Lirih terdengar isak berdua
Berlama kita layangkan pandang
Harapkan kita sepasang elang
Tiada kuasa adat manusia
Harapkan sirna segala norma
Menangislah adikku...
Bebaskan lepas air matamu
Usah sesali, cintamu dan aku
Yang tak sebebas air matamu
Hentakkanlah kakimu wahai kekasih
Ceritakanlah pada bumi pertiwi
Hembuskan segala dendam dan pedih
Kar’na ia pasti kan sudi pahami
Hempaskanlah desah pasrahmu
Sambut laraku... kan kudekap dukamu
Jadikan derita sebagai karunia
Atas pertunangan yang tak kau suka
Jadilah ”Siti Nurbaya yang baik”
Patuhilah petuah usang orang tua
Walau pasti, hatiku remuk tercabik
Sejuk jiwaku dengan bara neraka
Pendam redamlah segala hasratmu
Kan kubakar puri-puri cintaku
Pasrahkan sudah pada Yang Esa
Karena kita hanyalah manusia
Dua lima april kosong satu
Siti Nurbaya’ku tertunduk haru
Lirih tertahan isak kisahmu
Dan aku... hanya mampu mendekapu.
To : my Chang E
Dariku : Ahmad Nurbaya
* Judul berlanjut pada puisi "Kasih Tak Sampai"
Koyakkan sudah asa antara kita
Bentangan panjang jurang sang dewa
Pisahkan hasrat untuk bersama
Dua lima april kosong satu
Terucap cintaku bahagiakanmu
Lalu kau diam, tertunduk haru
Lirih terdengar isak kisahmu
Terucap hasrat atas diriku
Sedang kaupun tiada mampu
Beraikan tetes air matamu
Lalu aku... hanya mampu membisu
Tak cukupkah hanya Siti Nurbaya
Kisahmu duka berdansa lara
Dan terkisah pula bagi kasihku
Lalu aku... hanya diam terpaku
Tidak cukupkah sebagai legenda
Sedangkan kami ingin bahagia
Sekedar merajut untaian cinta
Tanpa duka... yang harus tercipta
Terucap cintaku bahagiakanmu
Terungkap hasratmu, atas diriku
Lalu kitapun tiada berdaya
Lirih terdengar isak berdua
Berlama kita layangkan pandang
Harapkan kita sepasang elang
Tiada kuasa adat manusia
Harapkan sirna segala norma
Menangislah adikku...
Bebaskan lepas air matamu
Usah sesali, cintamu dan aku
Yang tak sebebas air matamu
Hentakkanlah kakimu wahai kekasih
Ceritakanlah pada bumi pertiwi
Hembuskan segala dendam dan pedih
Kar’na ia pasti kan sudi pahami
Hempaskanlah desah pasrahmu
Sambut laraku... kan kudekap dukamu
Jadikan derita sebagai karunia
Atas pertunangan yang tak kau suka
Jadilah ”Siti Nurbaya yang baik”
Patuhilah petuah usang orang tua
Walau pasti, hatiku remuk tercabik
Sejuk jiwaku dengan bara neraka
Pendam redamlah segala hasratmu
Kan kubakar puri-puri cintaku
Pasrahkan sudah pada Yang Esa
Karena kita hanyalah manusia
Dua lima april kosong satu
Siti Nurbaya’ku tertunduk haru
Lirih tertahan isak kisahmu
Dan aku... hanya mampu mendekapu.
To : my Chang E
Dariku : Ahmad Nurbaya
* Judul berlanjut pada puisi "Kasih Tak Sampai"
Sahabat Jiwa
Ya Allah … Yang Jiwaku Dalam Kuasa-Mu
Pabila Kujatuhkan Segala Kesetiaanku
Ataupun Jua Secuil Kebencianku
S’moga Semata Karna Kehendak-Mu
Ya Allah, … Penguasa Segala Isi Hati
Isyaratkanlah Satu Pintu Sanubari
Yang Terketuk Atas Ridho-Mu
Bukan S’bagai Cobaan Atas Diriku
Sampaikanlah Satu Pasangan Jiwaku
Sahabat Sejatiku Dalam Bersujud
Dalam Syukur Rinduku Ber’asa
Atas Kehendakmu, … Tentang Aku Dan Dia
Ya Allah, … Kepada-Mu Aku Bersimpuh
Karna Sisi Jiwaku Yang Rapuh
Kini Tlah Kau Belai Dan Kau Rengkuh
Jua Kepada-Mu Rinduku Berlabuh
To : Amey
Pabila Kujatuhkan Segala Kesetiaanku
Ataupun Jua Secuil Kebencianku
S’moga Semata Karna Kehendak-Mu
Ya Allah, … Penguasa Segala Isi Hati
Isyaratkanlah Satu Pintu Sanubari
Yang Terketuk Atas Ridho-Mu
Bukan S’bagai Cobaan Atas Diriku
Sampaikanlah Satu Pasangan Jiwaku
Sahabat Sejatiku Dalam Bersujud
Dalam Syukur Rinduku Ber’asa
Atas Kehendakmu, … Tentang Aku Dan Dia
Ya Allah, … Kepada-Mu Aku Bersimpuh
Karna Sisi Jiwaku Yang Rapuh
Kini Tlah Kau Belai Dan Kau Rengkuh
Jua Kepada-Mu Rinduku Berlabuh
To : Amey
- SELAMAT TAHUN BARU 2009INDONESIA
- HAPPY NEW YEAR 2009 ENGLISH
- سنة جديدة سعيدة 2009 ARAB
- Честита Нова Година 2009 BULGAR
- खुश नया साल 2009 HINDI
- Felice anno nuovo 2009 ITALIA
- 2009年新年あけましておめでとうございます JEPANG
- Frohes neues Jahr 2009 JERMAN
- 新年快乐2009年 MANDARIN (Sederhana)
- 新年快樂2009年 MANDARIN (Tradisional)
- Maligaya bagong taon 2009 PILIPINO
- FELIZ ANO NOVO 2009 PORTUGIS
- Heureuse nouvelle année 2009 PRANCIS
- 2009 an nou fericit RUMANIA
- С НОВЫМ 2009 ГОДОМ RUSIA
- Сретна нова година 2009 SERBIA
- Ευτυχισμένο το Νέο Έτος 2009 YUNANI
Langganan:
Postingan (Atom)